dreamnicer version 1.0
08 January 2008

Desember, Musim Berlabuhnya Seorang Penyair



di sini aku hanya sendiri, sayang
tidak seperti hari-hari lain, dadamu kau selimutkan
untuk segala gelisahku, kemudian kau bisikkan tentang bunga
tiga tetes darah yang melukis sore sebagai mainan kita
lalu di tungku, separuh kantuk kau siapkan aku
segelas kopi, kita meneguk pagi yang alangkah gairah itu
"aku akan menabung jantung, demi benih yang
kau khayalkan sepanjang malam!"

(Iyut Fitra, Kangen. Pikiran Rakyat 10/11/2007)

Payakumbuh, 26 Desember 2007 seketika hujan mereda. Sebuah pelaminan berhias lengkap di halaman rumah gadang berdiri dengan eloknya. Pelaminan berwarna merah berhiaskan manik-manik emas. Di sanalah, Iyut Fitra (penyair) dan Zarni Jamila (penari) duduk saling senyum. Sering terlihat canda dari marapulai dan anak daro, dalam canda orang memperhatikan mereka sebagai pasangan yang beruntung. Sebab apa? Desember yang biasa hujan itu tampak cerah dari pagi sampai malam, usai perhelatan yang diadakan di maskas komunitas seni Intro tersebut.

Sesekali terlihat Iyut membereskan suntiang yang dipakai anak daronya tersangkut rumbai-rumbai pelaminan sewaktu mereka berdiri menyalami tamu-tamu yang berdatangan. Sementara tamu makan, bersalaman, di depan musisi-musisi muda intro menyanyikan lagu, dari lagu Minang ke lagu barat, dari lagu slow ke lagu rock. Dan juga terlihat para penanti tamu sibuk membagikan sebuah buku kumpulan puisii yang berjudul Pelabuhan Desember. “Kumpulan puisi tersebut isinya adalh kado dari kawan-kawan penyair” ungkap iyut. Dan memang, isi buku kumpulan tersebut beragam, dari penyair Sutardji, Afrizal Malna, Goenawan Mhammad, sapardi, Rusli Marzuki saria, sampai penyair-penyair muda yang akhir-akhir ini mangkal di koran-koran nasional ikut nimbrung di buku tersebut.

Suasana makin ramai. Dentingan piring dan sendok terdengar dari meja tamu, dari tempat pencucian piring , dan dari panggung juga terdengar beberapa penyair yang datang membacakan puisi.

Begitulah Iyut Fitra melabuhkan hidupnya dengan Zarni jamila pada 26 Desember 2007. Di payokumbuh, tanah kelahirannya. Tempat ia berproses dalam dunia kepenyairannya. Semoga pernikahan ini adalah pelabuhan, tempat kegelisahan dikadukan, tempat senang dibagikan. Dan selamat atas pernikahannya. Semoga menjadi pasangan yang saling merindu, saling mencinta, sampai pad waktu yang tak berbatas. (dok/HMJ)

Easy leave message, here!
(0 comments at js-kit.com)

0 comments: